
Definisi Kepemimpinan
- Pengertian kepemimpinan oleh William G. Scott (1973) dalam buku “Leadership Failures, the Distrusting Public, and Prospects of the Administrative State” bahwa kepemimpinan adalah proses memengaruhi aktivitas yang diorganisir dalam suatu kelompok dalam usahanya untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkannya.
- Pengertian Kepempinan oleh Felix. A. Nigro (1965) dalam bukunya “Modern public administration” bahwa ini dari kepemimpinan adalah memengaruhi aktivitas orang lain.
- Pengertian kepemimpinan oleh Edward Lyman Munson, seorang brigadir Jenderal, dalam bukunya “The Management of Man A Handbook On The Systematic Development Of Morale And The Control Of Human Behavior. 1905” bahwa kepemimpinan adalah suatu kesanggupan ataupun kemampuan untuk mengatas orang orang yang sedemikian rupa agar mencapai hasil yang sebesar besarnya dengan kemungkinan konflik yang sekecil kecilnya dan sebesar mungkin terjalinnya kerja sama.
- Kemudian oleh Ordway Tead (1931) dalam bukunya “The art of leadership” bahwa pengertian kepemimpinan adalah penggabungan perangai yang membuat seseorang mungkin dapat mendorong beberapa pihak lain untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
- Ralph M. Stogdill memberikan pengertian kepemimpinan dalam wilayah manajerial dikarenakan banyaknya perbedaan mengenai pengertian kepemimpinan. Menurutnya, kepemimpinan adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berhubungan dengan tugas dari para anggota kelompok.
Dari beberapa definisi diatas
dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan merupakan kemampuan mempengaruhi orang
lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau
kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan
oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.
Pentingnya Kepemimpinan Dalam Perusahaan
Kepemimpinan adalah kemampuan
seseorang untuk mempengaruhi orang lain atau sekelompok orang ke arah
tercapainya suatu tujuan organisasi yang telah disepakati bersama sebelumnya.
Kepemimpinan penting sekali bagi
pengelolaan usaha karena kepemimpinan adalah modal yang sama pentingnya dengan
kepercayaan dan kreativitas, kepemimpinan menggabungkan kreativitas dan
kepercayaan menjadi sebuah usaha yan efektif dan berpengaruh luas dan hidup,
usaha yang dibangun tanpa kepemimpinan, hanya akan menjadi usaha yang tidak
berkembang (Stagnan).
Dengan adanya kepemimpinan yang
bagus niscaya akan membentuk usaha anda makin berkembang danmenjadi besar serta
banyak orang mau bekerja untuk anda, kepemimpinan dibentuk secara bertahap,
sejalan dengan tumbuhnya usaha (kombinasi dari pengetahuan, pengalaman,
ketrampilan, cara mengarahkan dan penerimaan), kepemimpinan sangat penting
dalam krisis untuk membuat setiap pegawai dan semua orang yang terlibat dalam
usaha anda percaya bahwasanya anda tidak panik, menjadi tempat last resort
solusi atas semua permasalahan dan menjadi panutan.
Keberhasilan atau efektifitas kepemimpinan tidak sajalah diukur
bagaimana memberdayakan bawahannya tapi uga kemampuannya menjalankan atau
melaksanakan kebijakan perusahaan melalui cara atau gaya kepemimpinannya. Pola
atau gaya kepemimpinan sangat tergantung pada karakteristik individu pemimpin
menghadapi bawahan berdasarkan fungsinya sebagai atasan.
Tidak
ada gaya kepemimpinan yang paling baik, karena gaya kepemimpinan haruslah
fleksibel dan harus disesuaikan dengan perilaku, sistem nilai yang dianut
bawahan, situasi lingkungan, kematangan dan situasi bawahan. Seorang pemimpin
yang berhasil dan efektif bila dapat melakukan gaya kepemimpinan yang tepat
pada situasi yang tepat.
Fungsi Kepemimpinan Dalam Perusahaan
Fungsi kepemimpinan berhubungan
dengan situasi sosial dalam kehidupan kelompok/ organisasi dimana fungsi
kepemimpinan harus diwujudkan dalam interaksi antar individu. Menurut Rivai
(2005:53) secara operasional fungsi pokok kepemimpinan dapat dibedakan sebagai
berikut :
Ø
Fungsi Instruktif
Fungsi ini
bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai komunikator merupakan pihak
yang menentukan apa, bagaimana, bilamana, dan dimana perintah itu dikerjakan
agar keputusan dapat dilaksanakan secara efektif. Kepemimpinan yang efektif
memerlukan kemampuan untuk menggerakkan dan memotivasi orang lain agar mau melaksanakan
perintah.
Ø
Fungsi Konsultatif
Fungsi ini bersifat komunikasi
dua arah. Pada tahap pertama dalam usaha menetapkan keputusan, pemimpin
kerapkali memerlukan bahan pertimbangan yang mengharuskannya berkonsultasi
dengan orang-orang yang dipimpinnya yang dinilai mempunyai berbagai bahan informasi
yang diperlukan dalam menetapkan keputusan. Tahap berikutnya konsultasi dari
pimpinan pada orang-orang yang dipimpin dapat dilakukan setelah keputusan
ditetapkan dan sedang dalam pelaksanaan.
Konsultasi itu dimaksudkan untuk
memperoleh masukan berupa umpan balik (feedback) untuk memperbaiki dan
menyempurnakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dan dilaksanakan.
Dengan menjalankan fungsi konsultatif dapat diharapkan keputusan-keputusan
pimpinan, akan mendapat dukungan dan lebih mudah menginstruksikannya sehingga
kepemimpinan berlangsung efektif.
Ø
Fungsi Partisipasi
Dalam menjalankan fungsi ini
pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam
keikutsertaan mengambil keputusan maupun dalam melaksanakannya. Partisipasi
tidak berarti bebas berbuat semaunya, tetapi dilakukan secara terkendali dan
terarah berupa kerjasama dengan tidak mencampuri atau mengambil tugas pokok
orang lain. Keikutsertaan pemimpin harus tetap dalam fungsi sebagai pemimpin
dan bukan pelaksana.
Ø
Fungsi Delegasi
Fungsi ini dilaksanakan dengan
memberikan pelimpahan wewenang membuat atau menetapkan keputusan, baik melalui
persetujuan maupun tanpa persetujuan dari pimpinan. Fungsi delegasi pada
dasarnya berarti kepercayaan. Orang-orang penerima delegasi itu harus diyakini
merupakan pembantu pemimpin yang memiliki kesamaan prinsip, persepsi dan
aspirasi.
Ø
Fungsi Pengendalian
Fungsi pengendalian bermaksud
bahwa kepemimpinan yang sukses/ efektif mampu mengatur aktivitas anggotanya
secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif, sehingga memungkinkan
tercapainya tujuan bersama secara maksimal. Fungsi pengendalian ini dapat
diwujudkan melalui kegiatan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan.
Gaya Kepemimpinan dan Implikasinya pada
Perusahaan
Ø
Gaya Kepemimpinan Diktator
Pada kepemimpinan diktator atau
otokratis, pemimpin membuat keputusan sendiri karena kekuasaan terpusatkan
dalam diri satu orang. Pemimpin tersebut memikul tanggung jawab dan wewenang
penuh. Pengawasan bersifat ketat, langsung dan tepat. Keputusan dipaksakan
dengan menggunakan imbalan dan kekhawatiran akan dihukum. Jika ada, maka
komunikasi bersifat turun kebawah. Bila wewenang dari pemimpin diktator bisa
menjadi otokrat kebapak-bapakan.
Ø
Gaya Kepemimpinan Partisipasi
Pola kepemimpinan partisipasi
adalah pola kepemimpinan dimana atasan memotivasi bawahan untuk berperan serta
dalam organisasi terutama dalam pengambilan keputusan sehingga akan
mendatangkan gairah bagi para bawahan. Pada kepemimpinan ini pendelegasian
wewenang sangat diutamakan, sedangkan komunikiasi berjalan baik untuk mencari
solusi dalam setiap permaslahan yang ada. Pada kepemimpinan partisipasi,
pemimpin cenderung memberikan perhatian kepada bawahan dan pekerjaan sehingga
komunikasi berjalan berbagai arah (situasional dan diagonal). Kepemimpinan
partisipasi ini tidak efektif bila bawahan tidak menunjang keberhasilan
perusahaan karena bawahan tidak matang. Davis (1997) dalam Dalimunthe (2002:
80) menyatakan partisipasi adalah keterlibatan dan emosional dari orang-orang
dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk memberikan sumbangan pada
tujuan kelompok dan ikut serta bertanggungjawab.
Ø
Gaya Kepemimpinan Delegasi
Mendelegsaikan adalah memberi
tanggung jawab sepenuhnya kepada bawahan untuk mengerjakan suatu pekerjaan dan
meminta pertanggungan jawab dari pelaksanaan pekerjaan. Seorang pemimpin berhak
mendelegasikan wewenang kepada bawahannya untuk mengambil keputusan, pemimpin
menyerahkan tanggung jawab atas pelaksanaan tugas dan penyelesaian pekerjaan.
Pimpinan tidak akan membuat peraturan-peraturan tentang pelaksanaan pekerjaan
tersebut, dan hanya melakukan sedikit kontak dengan bawahan.
Ø
Gaya Kepemimpinan Konsiderasi
Konsiderasi yang diberikan oleh
pimpinan merupakan faktor yang penting dalam mencapai tujuan organisasi. Sangat
penting dimiliki oleh seorang pemimpin adalah kemampuan memberikan perhatian
pada bawahan, agar menghasilkan kerja yang optimal. Konsiderasi yang diberikan
merupakan motivasi kepada para bawahan untuk lebih giat bekerja sehingga
prestasi kerjanya akan lebih baik. Para bawahan yang satu dengan yang lainnya memiliki
perbedaan, perbedaan ini seringkali didasarkan oleh tujuan dan kebutuhan
masing-masing yang berbeda dari bawahan.
Sumber: