Minggu, 06 November 2016

Tugas Softskill Ilmu Sosial Dasar (Cerita Pendek)

Menjaga Kebersihan Lingkungan

Ahmad, Lula dan Sinta merupakan kakak beradik. Mereka tinggal di kampung dekat pantai. Jarak antara rumahnya dengan laut hanya sekitar satu kilometer. Dari arah dapur, Ahmad menghampiri Lula yang tengah asyik menonton berita, Ia membawa kue dan jus jeruk dan meletakkannya di atas meja.
“Kasihan, masyarakat disana terpaksa mengungsi karena banjir”. Kata Lula sambil mencicipi kue yang terletak di atas meja.
“Daerah itu rawan banjir, selain banjir karena hujan kampung itu juga sering dilanda banjir karena air laut pasang”. Sinta menjelaskan seakan ia paham, berita tersebut.
Ahmad yang baru masuk dalam pembicaraan Lula dan Sinta, langsung ingat peristiwa saat pulang sekolah tadi. Ia ingat saat masyarakat membuang sampah di tepi pantai hingga sampah itu bertumpuk dan menggangggu keindahan panorama pantai. Dan akhir-akhir ini ia perhatikan baik turis lokal maupun turis mancanegara makin berkurang, mungkin karena daerah ini tidak ada daya pikatnya lagi dan kotor. Lama-lama kampung ini bisa banjir dan tidak dikunjungi oleh wisatawan.
Di tengah-tengah pikirannya yang sedang melayang, tiba-tiba ibunya mengetuk pintu. Lula langsung berdiri dari tikar dan membukakan pintu. Ibu tampak membawa sayur mayur
“Kalian tadi dipanggil ayah untuk pergi memancing” tutur ibu
“ya, bu” jawab mereka tiga serempak.
Mereka pun berdiri, dan berpamitan pada ibu mereka. ketika mereka berjalan menuju perahu, Ahmad mengutarakan niat baiknya kepada Lula dan Sinta, ia menunjukkan tumpukan sampah di tepi pantai, dan memberi tahu bahwa tumpukan itu merusak lingkungan.
Ahmad mengusulkan kepada adiknya untuk memungut sampah dan membuangnya ke tempat sampah. Namun pendapat Ahmad, dipatahkan oleh adiknya.
“Aku tidak ingin memungut sampah, nanti dikirain pemulung” kata Lula
“Bagaimana denganmu Sinta, pasti sependapat dengan kakak?”
“Tidak, aku lebih sependapat dengan kakak Lula”.
Obrolan mereka terhenti, saat menemui ayahnya di atas perahu. mereka menaiki perahu dan menangkap ikan. Sorenya mereka pulang dengan membawa ikan banyak, ikan itu langsung dimasak. Ibunya menyuguhkan nasi panas, ikan goreng dan sayur mayur.
Keesokan harinya, Ahmad membawa keranjang sampah ke tepi pantai, ia memungut sampah satu per satu. Banyak masyarakat memperhatikan tingkah lakunya yang aneh. Bahkan ada masyarakat yang menganggapnya sebagai pemulung. Namun, hal itu tidak mengurangi niat Ahmad untuk membersikan pantai.
Ahmad membersihkan pantai tiap hari dan menjadi rutinitas, tapi tiap hari sampah dibersihkan pasti besok sampah ada lagi. Hal itu membuat Ahmad jera ditambah lagi ocehan dari temannya yang mematahkan semangatnya
“Percuma saja kamu membersihkan sampah, masyarakat disini akan terus membuat sampah”.
“Biar saja.. kapan lagi kita mau berbuat daripada membiarkannya”
“Kamu peduli lingkungan karena ingin mendapatkan pujian dari banyak orang kan?”
“Tidak, aku hanya ingin agar kampung kita bersih dan asri. Dan atas kesadaran sendiri”.
Ketika Ahmad dan temannya selesai bercakap, tak sengaja temannya mendengar pembicaraan antar sesama turis lokal
“Pantai ini lebih bersih, daripada sebelumnya”
“Mungkin masyarakatnya telah peduli dengan lingkungan”
Karena mendengar pembicaraan para turis. Temannya langsung berbelok arah menuju Ahmad dan meliriknya, dia sadar apa yang dilakukan Ahmad itu benar. Dia meminta maaf kepada Ahmad karena telah mematahkan semangat dan menuduh Ahmad yang tidak-tidak.
Temannya, sadar akan pentingnya mencintai lingkungan. Sekarang ia bersama Ahmad tiap sore membersihkan sampah, Ahmad bahagia karena kebaikannya bisa diterima baik dan memberi manfaat bagi orang banyak.
Lama-kelamaan pantai menjadi bersih, masyarakat pun merasakan dampaknya, kini baik Turis lokal maupun mancanegara makin banyak berwisata ke daerah ini. Masyarakat sekarang sadar apa sebabnya laki-laki bertubuh kecil itu tiap hari memungut sampah.
Masyarakat daerah ini sepakat untuk tidak membuang sampah ke tepi pantai dan bagi siapa yang melanggar akan diberi sanksi. Karena takjub melihat usaha yang dilakukan oleh Ahmad, akhirnya salah satu warga mengusulkan kepada Pak desa untuk memberi penghargaan atas usaha yang dilakukan oleh Ahmad. Karenanya kampung ini bersih dan banyak dikunjungi oleh para wisatawan, saran warga tersebut diterima baik oleh Pak desa.

Pak Desa memberi penghargaan kepada Ahmad, berupa piala di lapangan sekolahnya saat memperingati hari pendidikan. Ahmad sangat terkejut dan tak menyangka. Ia tidak mengharapkan imbalan atas usahanya selama ini ia berharap supaya lingkungannya bersih dan terhindar dari bencana, ia ikhlas melakukan kebaikan.

Tugas Softskill Permasalahan Sosial (Ilmu Sosial Dasar)

Meningkatnya Jumlah Kemiskinan


Kemiskinan memang adalah pekerjaan besar bagi pemerintah kita, tapi pekerjaan itu tidak pernah di prioritaskan untuk mengurangi angka kemiskinan, berbagi cara telah di lakukan tapi malah tidak dapat mengurus permasalahan ini.

Kemiskinan merupakan masalah yang ditandai oleh berbagai hal antara lain rendahnya kualitas hidup penduduk, terbatasnya kecukupan dan mutu pangan, terbatasnya dan rendahnya mutu layanan kesehatan, gizi anak, dan rendahnya mutu layanan pendidikan. Selama ini berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi kemiskinan melalui penyediaan kebutuhan pangan, layanan kesehatan dan pendidikan, perluasan kesempatan kerja dan sebagainya.

Berbagai upaya tersebut telah berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin dari 54,2 juta (40.1%) pada tahun 1976 menjadi 22,5 juta (11.3%) pada tahun 1996. Namun, dengan terjadinya krisis ekonomi sejak Juli 1997 dan berbagai bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami pada Desember 2004 membawa dampak negatif bagi kehidupan masyarakat, yaitu melemahnya kegiatan ekonomi, memburuknya pelayanan kesehatan dan pendidikan, memburuknya kondisi sarana umum sehingga mengakibatkan bertambahnya jumlah penduduk miskin menjadi 47,9 juta (23.4%) pada tahun 1999. Kemudian pada 5 tahun terakhir terlihat penurunan tingkat kemiskinan secara terus menerus dan perlahan-lahan sampai mencapai 36,1 juta (16.7%) di tahun 2004.

Pemecahan masalah kemiskinan memerlukan langkah-langkah dan program yang dirancang secara khusus dan terpadu oleh pemerintah dan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat.

Faktor Penyebab Kemiskinan
Ternyata kemiskinan itu tidak terjadi begitu saja melainkan memiliki faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kemiskinan. Adapun faktor-faktor penyebab terjadinya kemiskinan dapat dikategorikan dalam beberapa hal berikut ini :

A.   Merosotnya standar perkembangan pendapatan per-kapita secara  global.
Yang perlu digaris bawahi di sini adalah bahwa standar pendapatan per-kapita bergerak seimbang dengan produktivitas yang ada pada suatu sistem. Jikalau produktivitas berangsur meningkat maka pendapatan per-kapita pun akan naik. Begitu pula sebaliknya, seandainya produktivitas menyusut maka pendapatan per-kapita akan turun beriringan.
Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi kemerosotan standar perkembangan pendapatan per-kapita:
1)      Naiknya standar perkembangan suatu daerah.
2)       Politik ekonomi yang tidak sehat.
3)       Faktor-faktor luar negeri, diantaranya:
4)      Rusaknya syarat-syarat perdagangan
5)       Beban hutang
6)       Kurangnya bantuan luar negeri, dan Perang

B.   Menurunnya etos kerja dan produktivitas masyarakat.
Faktor ini sangat penting dalam pengaruhnya terhadap kemiskinan. Oleh karena itu, untuk menaikkan etos kerja dan produktivitas masyarakat harus didukung dengan SDA dan SDM yang bagus, serta jaminan kesehatan dan pendidikan yang bisa dipertanggung jawabkan dengan maksimal

C.   Biaya kehidupan yang tinggi.
Melonjak tingginya biaya kehidupan di suatu daerah adalah sebagai akibat dari tidak adanya keseimbangan pendapatan atau gaji masyarakat. Tentunya kemiskinan adalah konsekuensi logis dari realita di atas. Hal ini bisa disebabkan oleh karena kurangnya tenaga kerja ahli dan banyaknya pengangguran.

D.  Pembagian subsidi in come pemerintah yang kurang merata.
Hal ini selain menyulitkan akan terpenuhinya kebutuhan pokok dan jaminan keamanan untuk para warga miskin, juga secara tidak langsung mematikan sumber pemasukan warga. Bahkan di sisi lain rakyat miskin masih terbebani oleh pajak negara.

Kesimpulan
Pemerintah menciptakan lapangan kerja yang mampu menyerap banyak tenaga kerja sehingga mengurangi pengangguran, karena pengangguran adalah salah satu sumber penyebab kemiskinan terbesar di Indonesia. pemerintah juga harus segera menghapus atau menyelesaikan masalah korupsi hingga tuntas. karna korupsi adalah tindakan mencuri uang negara dan membuat terhambatnya pembangunan fasilitas masyarakat.