Minggu, 24 Maret 2019

Tugas Softskill 1 (Penerjemahan Berbantuan Komputer)

Name: Amelia Dyah Ayu Gayatri
Class: 4SA01
NPM: 10615622

TECHNOLOGY

Google announces video game streaming service to let you play anywhere
By Donna Lu

Today, Google unveiled Stadia, a service that will let people play video games without the need for dedicated consoles or high-end computers. Instead, gamers will be to play on standard laptops, tablets or phones, with all the heavyweight processing performed on Google’s servers. 

The platform will let users immediately play any game that is available on the service, without the need to purchase it individually or download a copy to their device. “Stadia offers instant access to play,” said Google’s Phil Harrison in an announcement at the Game Developers Conference in San Francisco. 

Stadia is a cloud gaming service, meaning that processing and graphics rendering will be performed at Google data centres. As a player moves around in a game, video of the gameplay will be streamed to their device. Providing the internet connection is good enough, this will happen seamlessly. 

Players can also switch devices mid-game, such as by starting their game in a web browser on a laptop and then changing to a mobile phone. “It’s easy and instantaneous to move that game experience,” said Harrison. 

Stadia can be used with existing USB controllers, but Google also unveiled a purpose-built controller, which connects via Wi-Fi to the game in the cloud, including a button that allows them to share video of their gameplay to YouTube. 

Another YouTube integration lets players click “Play Now” on the site, which opens the ready-to-play game in a browser window within seconds.

Other streams available
“It’s pretty revolutionary,” says Tanya Krzywinska at Falmouth University, UK. “It’s cross platform and that hasn’t happened before.

The release of Stadia comes as the gaming industry shifts towards cloud gaming – competitors include Microsoft’s Project xCloud, Sony’s PlayStation Now and Nvidia’s GeForce Now. 

Google launched a beta version of the service last October as Project Stream, which let users play Assassin’s Creed Odyssey through a tab in Google’s Chrome browser. “Internally, we were testing our ability to stream high fidelity graphics,” said Google CEO Sundar Pichai. 

An issue other cloud gaming platforms have faced is latency, a lag between a player pressing a button and an action occurring on screen.

At launch, Stadia will aim to stream games in up to 4K at 60 frames per second. A second, simultaneous stream can be shared to YouTube at the same resolution. This will scale up to 8K resolution in the future. 

Krzywinska expects an upswing in metrics-driven game design as a result of Stadia’s launch. “They will be able to gather huge amounts of data about when people are playing [and] what they’re playing,” she says. 

Stadia will launch later this year in the US, Canada and Europe.








(Terjemahan Google Translate)

Google mengumumkan layanan streaming video game untuk memungkinkan Anda bermain di mana saja
Oleh Donna Lu                     

Hari ini, Google meluncurkan Stadia, layanan yang memungkinkan orang bermain video game tanpa perlu konsol khusus atau komputer kelas atas. Sebagai gantinya, gamer akan bermain di laptop, tablet, atau ponsel standar, dengan semua pemrosesan kelas berat dilakukan di server Google. 

Platform ini akan memungkinkan pengguna segera memainkan game apa pun yang tersedia di layanan, tanpa perlu membelinya secara individual atau mengunduh salinan ke perangkat mereka. "Stadia menawarkan akses instan untuk bermain," kata Phil Harrison dari Google dalam sebuah pengumuman di Game Developers Conference di San Francisco. 

Stadia adalah layanan cloud gaming, yang berarti pemrosesan dan rendering gambar akan dilakukan di pusat data Google. Saat seorang pemain bergerak dalam sebuah game, video gameplay akan dialirkan ke perangkat mereka. Menyediakan koneksi internet yang cukup baik, ini akan terjadi dengan mulus. 

Pemain juga dapat mengganti perangkat di tengah permainan, seperti dengan memulai permainan mereka di browser web di laptop dan kemudian beralih ke ponsel. “Sangat mudah dan instan untuk memindahkan pengalaman game itu,” kata Harrison. 

Stadia dapat digunakan dengan pengontrol USB yang ada, tetapi Google juga meluncurkan pengontrol yang dibangun khusus, yang terhubung melalui Wi-Fi ke game di cloud, termasuk tombol yang memungkinkan mereka untuk berbagi video gameplay mereka ke YouTube.

Integrasi YouTube lainnya memungkinkan pemain mengklik "Mainkan Sekarang" di situs, yang membuka game siap main di jendela browser dalam hitungan detik.

Streaming lain tersedia
"Ini sangat revolusioner," kata Tanya Krzywinska di Falmouth University, Inggris. "Ini lintas platform dan itu belum pernah terjadi sebelumnya." 

Rilis Stadia datang ketika industri game bergeser ke cloud gaming - pesaing termasuk Microsoft Project xCloud, PlayStation Now Sony, dan GeForce Now dari Nvidia. 

Google meluncurkan versi beta dari layanan Oktober lalu sebagai Project Stream, yang memungkinkan pengguna memainkan Assassin's Creed Odyssey melalui tab di browser Chrome Google. "Secara internal, kami menguji kemampuan kami untuk mengalirkan grafik kesetiaan tinggi," kata CEO Google Sundar Pichai.

Masalah yang dihadapi platform gim cloud lainnya adalah latensi, jeda antara pemain yang menekan tombol dan tindakan yang terjadi di layar.

Saat diluncurkan, Stadia akan bertujuan untuk mengalirkan game hingga 4K pada 60 frame per detik. Aliran simultan kedua dapat dibagikan ke YouTube pada resolusi yang sama. Ini akan meningkatkan resolusi hingga 8K di masa mendatang.

Krzywinska mengharapkan peningkatan dalam desain game yang digerakkan oleh metrik sebagai hasil dari peluncuran Stadia. "Mereka akan dapat mengumpulkan sejumlah besar data tentang kapan orang bermain [dan] apa yang mereka mainkan," katanya. 

Stadia akan diluncurkan akhir tahun ini di AS, Kanada, dan Eropa.






(Terjemahan Pribadi)

Google mengumumkan layanan streaming permainan video untuk membuatmu dapat bermain di mana saja
Oleh Donna Lu

Hari ini, Google meresmikan Stadia, sebuah layanan yang akan membuat orang dapat bermain permainan video tanpa perlu adanya konsol atau komputer canggih. Melainkan,  gamers akan bermain di laptop standar, tablet atau telepon genggam, dengan semua pemrosesan kelas berat yang dilaksanakan di server Google. 

Platform ini akan membiarkan pengguna segera memainkan permainan apapun yang tesedia di layanan, tanpa harus membeli secara individual atau mengunduh salinan ke perangkat mereka. “Stadia menawarkan akses instan untuk bermain,” kata Phil Harrison dari Google dalam sebuah pengumuman di konferensi pengembang permainan di San Francisco. 

Stadia adalah layanan permainan cloud, yang artinya pemrosesan dan rendering grafis yang akan dilaksanakan di pusat data Google. Ketika seorang pemain bergerak dalam sebuah permainan, video gameplay akan dialirkan ke perangkat mereka. Menyediakan koneksi internet yang cukup baik, ini akan terjadi dengan mulus. 

Pemain juga dapat menukar perangkat di tengah permainan, seperti dengan memulai permainan mereka di web browser di laptop dan kemudian beralih ke telepon genggam. “Ini mudah dan instan untuk memindahkan pengalaman permain itu,” kata Harrison. 

Stadia dapat digunakan dengan pengontrol USB yang sudah ada, tetapi Google juga meresmikan pengontrol yang dibangun khusus, yang terhubung melalui Wi-Fi ke permainan di dalam cloud,  termasuk tombol yang memperbolehkan untuk berbagi video gameplay mereka ke Youtube. 

Integrasi Youtube lainnya memungkinkan pemain untuk mengklik “Play Now” di situs, yang membuka permainan ready-to-play di browser window dalam hitungan detik.

Stream lain yang tersedia
“Ini sesuatu yang cukup revolusioner,” kata Tanya Krzywinska di Universitas Falmouth, Inggris. “Ini lintas platform dan itu belom pernah terjadi sebelumnya.” 

Stadia yang akan dirilis datang ketika industri permainan bergeser ke permainan cloud – pesaing termasuk proyek Microsoft’s xCloud, Sony’s PlayStation Now dan GeForce Now dari Nvidia. 

Google meluncurkan versi beta layanan Oktober lalu sebagai proyek stream, yang memperbolehkan pengguna untuk bermain Assassin’s Creed Odyssey melalui tab di browser Google’s Chrome. “Secara internal, kami telah menguji kemampuan kami untuk stream high fidelity graphics,” kata Sundar Pichai CEO Google. 

Masalah lain yang dihadapi permainan cloud adalah latensi, jeda diantara pemain yang menekan tombol dan tindakan yang terjadi di layar.

Saat diluncurkan, Stadia akan bertujuan untuk stream permainan hingga 4K pada 60 frames per detik. Ke dua, stream serentak dapat dibagikan ke YouTube pada resolusi yang sama. Ini akan meningkatkan resolusi hingga 8K di masa depan. 

Krzywinska mengharapkan kemajuan dalam desain permainan metrics-driven sebagai hasil dari peluncuran Stadia. “Mereka akan dapat mengumpulkan data dengan jumlah yang besar tentang kapan orang-orang bermain [dan] apa yang mereka mainkan,” katanya. 

Stadia akan diluncurkan akhir tahun ini di Amerika Serikat, Kanada, dan Eropa.