Perilaku dan sikap sangat
dipengaruhi oleh sifat dan watak yang dimiliki oleh seseorang. Sifat dan watak
yang baik, berorientasi pada kemajuan dan positif merupakan sifat dan watak
yang dibutuhkan oleh seorang wirausahawan agar wirausahawan tersebut dapat
maju/sukses.
Menurut Hendro (2011), perilaku
dapat diartikan sebagai langkah dan tindakan seseorang yang dilakukan untuk
menghadapi dan menyiasati pekerjaan sehari-hari. Energik dan penuh semangat
dalam bekerja dan mengerjakan tugas. Perilaku wirausaha dalam setiap tindakannya
untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan dapat dibedakan menjadi lima, yaitu:
1. Perilaku wirausaha
secara individu, meliputi:
a. Teguh pendiriannya
b. Selalu yakin dengan apa yang
dikerjakan, sehingga cenderung keras kepala. Namun, sebenarnya memiliki konsep
dan alasan yang kuat dalam melakukan sesuatu
c. Berpikir positif dalam
mendengar serta menanggapi suatu kritik dan saran
d. Tidak gegabah dan penuh dengan
rencana dalam setiap tindakan (visioner)
e. Berperilaku professional dalam
arti memiliki tanggung jawab, komitmen tinggi, disiplin, berusaha tetap
konsisten pada pendiriannya, serta jujur dan terbuka
f. Optimis akan segala perilaku
yang dilakukan
g. Selalu berorientasi “pasti ada
jalan keluar” sehingga selalu berpikir kreatif dan inovatif untuk menemukan
solusi
2. Perilaku wirausaha secara
sosial dan lingkungan, meliputi:
a. Berperilaku baik
b. Pandai bergaul dan cakap dalam
berkomunikasi
c. Berpenampilan rapi dan ingin
disukai oleh setiap orang
d.
Senang memotivasi orang lain untuk tujuan yang baik
3. Perilaku wirausaha dalam
pekerjaaan, meliputi:
a. Berorientasi pada tujuan dan
tetap berkeinginan kuat pada hasil yang sempurna.
b. Tidak suka menunda pekerjaan
dan selalu berkeinginan untuk cepat menyelesaikan pekerjaan
c. Gila bekerja (workaholic) dan
bekerja dengan baik sehingga tidak menyukai kelemahan.
d. Haus akan prestasi sempurna
e. Paling menyukai pekerjaan baru
dan menantang
f. Kreatif dan inovatif, sehingga
selalu mempunyai ide-ide yang cemerlang dan bisa keluar ari tekanan
4. Perilaku wirausaha dalam
menghadapi risiko, meliputi:
a. Mengevaluasi risiko dan
dampaknya terlebih dahulu
b. Tidak takut terhadap risiko,
karena kuat dalam intuisi
c. Waspada dan antisipatif,
sehingga selalu berperilaku proaktif
d. Mencari keputusan yang tepat
dan optimal
5. Perilaku wirausaha dalam
kepemimpinan, meliputi:
a. Seorang pemimpin yang berani
dalam mengambil keputusan
b. Berperilaku dengan penuh
kehati-hatian, karena menjadi contoh bagi yang lain
c. Membuat karyawan tenang dalam
mengerjakan tugas dan pekerjaan.
d. Mempunyai karisma dan berjiwa
besar
Karakteristik
Wirausaha
Karakteristik adalah sifat atau
tingkah laku dari seseorang. Sehingga dapat diartikan bahwa karakteristik
wirausaha adalah sifat atau tingkah laku yang khas dari wirausahawan yang
membedakannya dengan orang lain.
Wiryasaputra (2004) menyatakan bahwa ada sepuluh sikap dasar
karakter wirausaha yaitu:
- Visionary
(visioner) yaitu mampu melihat jauh ke depan, selalu melakukan
yang terbaik pada masa kini, sambil membayangkan masa depan yang lebih
baik. Seorang wirausaha cenderung kreatif dan inovatif.
- Positive
(bersikap positif), yaitu membantu seorang wirausaha selalu berpikir
yang baik, tidak tergoda untuk memikirkan hal-hal yang bersifat negatif,
sehingga dia mampu mengubah tantangan menjadi peluang dan selalu berpikir
akan sesuatu yang lebih besar.
- ConfIdent
(percaya diri), sikap ini akan memandu seseorang dalam setiap mengambil
keputusan dan langkahnya. Sikap percaya dan tidak selalu mengatakan “Ya”
tetapi juga berani mengatakan “Tidak” jika memang diperlukan.
- Genuine
(asli), seorang wirausaha harus mempunyai ide, pendapat dan mungkin
model sendiri. Bukan berarti harus menciptakan sesuatu yang betul-betul
baru, dapat saja dia menjual sebuah produk yang sama dengan yang lain,
namun dia harus memberi nilai tambah atau baru.
- Goal
Oriented (berpusat pada tujuan), selalu berorientasi pada tugas dan
hasil. Seorang wirausaha ingin selalu berprestasi, berorientasi pada laba,
tekun, tabah, bekerja keras, dan disiplin untuk mencapai sesuatu yang
telah ditetapkan.
- Persistent
(tahan uji), harus maju terus, mempunyai tenaga, dan semangat yang
tinggi, pantang menyerah, tidak mudah putus asa, dan kalau jatuh segera
bangun kembali.
- Ready
to face a risk (siap menghadapi risiko), risiko yang paling berat
adalah bisnis gagal dan uang habis. Siap sedia untuk menghadapi risiko,
persaingan, harga turun-naik, kadang untung atau rugi, barang tidak laku
atau tak ada order. Harus dihadapi dengan penuh keyakinan. Dia membuat
perkiraan dan perencanaan yang matang, sehingga tantangan dan risiko dapat
diminimalisasi.
- Creative
(kreatif menangkap peluang), peluang selalu ada dan lewat di depan
kita. Sikap yang tajam tidak hanya mampu melihat peluang, tetapi juga
mampu menciptakan peluang.
- Healthy
Competitor (menjadi pesaing yang baik). Kalau berani memasuki dunia
usaha, harus berani memasuki dunia persaingan.Persaingan jangan membuat
stres, tetapi harus dipandang untuk membuat kita lebih maju dan berpikir
secara lebih baik. Sikap positif membantu untuk bertahan dan unggul dalam
persaingan.
- Democratic
leader (pemimpin yang demokratis), memiliki kepemimpinan yang
demokrastis, mampu menjadi teladan dan inspirator bagi yang lain. Mampu
membuat orang lain bahagia, tanpa kehilangan arah, dan tujuan, dan mampu
bersama orang lain tanpa kehilangan identitas dirinya sendiri.
Success Story
Kisah sukses seorang pengusaha
yang bernama Chairul Tanjung ini patut menjadi referensi bagi kita semua.
Liku-liku perjuangan dalam mendirikan kerajaan bisnisnya yang sangat
menginspirasi para pengusaha lainnya di Indonesia.
Selain itu baru-baru ini CT
sebutan akrabnya Chairul Tanjung ini menerbitkan buku yang berisi perjalanan
hidupnya, karenanya buku tersebut
menjadi buku best saller yang disukai semua kalangan tua dan muda. Judul buku
"Chairul Tanjung Si Anak Singkong" menjadikan kepopuleran CT semakin
dikenal di seluruh pelosok Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Tidak panjang lebar lagi mari kita ikuti
perjalanan singkat kisah sukses seorang pengusaha berikut ini.
Chairul Tanjung (lahir di
Jakarta, 16 Juni 1962; umur 50 tahun) adalah pengusaha asal Indonesia. Namanya
dikenal luas sebagai usahawan sukses bersama perusahaan yang dipimpinnya, Para
Group.
Chairul telah memulai berbisnis
ketika ia kuliah dari Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Sempat
jatuh bangun, akhirnya ia sukses membangun bisnisnya. Perusahaan konglomerasi
miliknya, Para Group menjadi sebuah perusahaan bisnis membawahi beberapa
perusahaan lain seperti Trans TV dan Bank Mega.
Karir dan kehidupan
Chairul dilahirkan di Jakarta
dalam keluarga yang cukup berada. Ayahnya A.G. Tanjung adalah wartawan zaman
orde lama yang menerbitkan surat kabar beroplah kecil. Chairul berada dalam
keluarga bersama enam saudara lainya. Ketika Tiba di zaman Orde Baru, usaha
ayahnya dipaksa tutup karena berseberangan secara politik dengan penguasa saat
itu. Keadaan tersebut memaksa orangtuanya menjual rumah dan berpindah tinggal
di kamar losmen yang sempit.
Selepas menyelesaikan sekolahnya
di SMA Boedi Oetomo pada 1981, Chairul masuk Jurusan Kedokteran Gigi
Universitas Indonesia (lulus 1987). Ketika kuliah inilah ia mulai masuk dunia
bisnis. Dan ketika kuliah juga, ia mendapat penghargaan sebagai Mahasiswa Teladan
Tingkat Nasional 1984-1985.
Demi memenuhi kebutuhan kuliah,
Ia mulai berbisnis dari awal yakni berjualan buku kuliah stensilan, kaos, dan
lainnya di kampusnya. Ia juga membuka usaha foto kopi di kampusnya. Chairul
juga pernah mendirikan sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di
bilangan Senen Raya, Jakarta Pusat, tetapi bangkrut.
Selepas kuliah, Chairul pernah
mendirikan PT Pariarti Shindutama bersama tiga rekannya pada 1987. Bermodal
awal Rp 150 juta dari Bank Exim, mereka memproduksi sepatu anak-anak untuk
ekspor. Keberuntungan berpihak padanya, karena perusahaan tersebut langsung
mendapat pesanan 160 ribu pasang sepatu dari Italia. Akan tetapi, karena
perbedaan visi tentang ekspansi usaha, Chairul memilih pisah dan mendirikan
usaha sendiri.
Kepiawaiannya membangun jaringan
dan sebagai pengusaha membuat bisnisnya semakin berkembang. Mengarahkan
usahanya ke konglomerasi, Chairul mereposisikan dirinya ke tiga bisnis inti:
keuangan, properti, dan multimedia. Di bidang keuangan, ia mengambil alih Bank
Karman yang kini bernama Bank Mega. Ia menamakan perusahaan tersebut
dengan Para Group. Perusahaan Konglomerasi ini mempunyai Para Inti Holdindo
sebagai father holding company, yang membawahkan beberapa sub-holding, yakni
Para Global Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (media dan
investasi) dan Para Inti Propertindo (properti).
Di bawah grup Para, Chairul
Tanjung memiliki sejumlah perusahaan di bidang finansial antara lain Asuransi
Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi Finance, Bank Mega Tbk, Mega
Capital Indonesia, Bank Mega Syariah dan Mega Finance. Sementara di bidang
properti dan investasi, perusahaan tersebut membawahi Para Bandung propertindo,
Para Bali Propertindo, Batam Indah Investindo, Mega Indah Propertindo. Dan di bidang
penyiaran dan multimedia, Para Group memiliki Trans TV, Trans7, Mahagagaya
Perdana, Trans Fashion, Trans Lifestyle, dan Trans Studio.
Khusus di bisnis properti, Para
Group memiliki Bandung Supermall. Mal seluas 3 hektar ini menghabiskan dana 99
miliar rupiah. Para Group meluncurkan Bandung Supermall sebagai Central
Business District pada 1999. Sementara di bidang investasi, Pada awal 2010,
Para Group melalui anak perusahaannya, Trans Corp., membeli sebagian besar
saham Carefour, yakni sejumlah 40 persen. Mengenai proses pembelian Carrefour,
MoU (memorandum of understanding) pembelian saham Carrefour ditandatangani pada
tanggal 12 Maret 2010 di Perancis.
Majalah ternama Forbes merilis
daftar orang terkaya dunia 2010. Sebagai sebuah pencapaian, menurut majalah
tersebut, Chairul Tanjung termasuk salah satu orang terkaya dunia asal
Indonesia. Forbes menyatakan bahwa Chairul Tanjung berada di urutan ke 937
dunia dengan total kekayaan US$ 1 miliar. Tahun 2011, menurut Forbes Chairul
Tanjung menduduki peringkat 11 orang terkaya di Indonesia, dengan total
kekayaan US$ 2,1 miliar.
Pada tanggal 1 Desember 2011,
Chairul Tanjung meresmikan perubahan Para Grup menjadi CT Corp. CT Corp terdiri
dari tiga perusahaan sub holding: Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources
yang meliputi layanan finansial, media, ritel, gaya hidup, hiburan, dan sumber
daya alam.
Pemikiran
Chairul menyatakan bahwa dalam
membangun bisnis, mengembangkan jaringan (network) adalah penting. Memiliki
rekanan (partner) dengan baik diperlukan. Membangun relasi pun bukan hanya
kepada perusahaan yang sudah ternama, tetapi juga pada yang belum terkenal
sekalipun. Bagi Chairul, pertemanan yang baik akan membantu proses berkembang
bisnis yang dikerjakan. Ketika bisnis pada kondisi tidak bagus (baca: sepi
pelanggan) maka jejaring bisa diandalkan. Bagi Chairul, bahkan berteman dengan
petugas pengantar surat pun adalah penting.
Dalam hal investasi, Chairul
memiliki idealisme bahwa perusahaan lokal pun bisa menjadi perusahaan yang bisa
bersinergi dengan perusahaan-perusahaan multinasional. Ia tidak menutup diri
untuk bekerja sama dengan perusahaan multinasional dari luar negeri. Baginya,
ini bukan upaya menjual negara. Akan tetapi, ini merupakan upaya perusahaan
nasional Indonesia bisa berdiri sendiri, dan jadi tuan rumah di negeri sendiri.
Menurut Chairul, modal memang
penting dalam membangun dan mengembangkan bisnis. Baginya, kemauan dan kerja
keras harus dimiliki seseorang yang ingin sukses berbisnis. Namun mendapatkan
mitra kerja yang handal adalah segalanya. Baginya, membangun kepercayaan sama
halnya dengan membangun integritas. Di sinilah pentingnya berjejaring (networking)
dalam menjalankan bisnis.
Dalam bisnis, Chairul menyatakan
bahwa generasi muda bisnis sudah seharusnya sabar, dan mau menapaki tangga
usaha satu persatu. Menurutnya, membangun sebuah bisnis tidak seperti
membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan sebuah kesabaran, dan tak pernah menyerah.
Jangan sampai banyak yang mengambil jalan seketika (instant), karena dalam
dunia usaha kesabaran adalah salah satu kunci utama dalam mencuri hati pasar.
Membangun integritas adalah penting bagi Chairul. Adalah manusiawi ketika
berusaha,seseorang ingin segera mendapatkan hasilnya. Tidak semua hasil bisa
diterima secara langsung.
Sumber:
Hendro. 2011. Dasar – dasar kewirausahaan: Panduan
bagi mahasiswa untuk mengenal, memahami, dan memasuki dunia bisnis. Jakarta
(ID): Erlangga.
Wiryasaputra,
Totok S. 2004. Born free to be boss
(lahir bebas menjadi bos). Yogyakarta: Global Education Partnership
[G.E.P.] Divisi Indon.
Diredja, Tjahja Gunawan. 2012. Chairul Tanjung Si Anak Singkong. Jakarta: Kompas